Kemajuan Ilmu dan Teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya sekarang sudah menjadi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat memberikan dampak luas salah satunya di bidang pendidikan,

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan, menurut Rosenberg (2001) yang dikutip dalam blog jessio’s blog mengatakan bahwa ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yitu

1. Dari pelatihan ke penampilan

2. Dari ruang kelas ke tempat dan dimana saja

3. Dari kertas ke online atau saluran

4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja

5. Dari waktu siklus ke waktu nyata

Berdasarkan asumsi diatas, kita telah mendapati dan mengalami proses perubahan dari kertas ke online ketika suatu instansi atau lembaga menerapkan sistem komputerisasi. Banyak hal dan manfaat dari adanya perubahan tersebut, Karena kita dapat mengakses secara mudah dan cepat dan tanpa adanya batasan jarak dengan cuman mengoperasikan gadget (komputer dan handphone) dengan berbasis jaringan internet. Sehingga siswa, mahasiswa, guru, dosen maupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan mampu melakukan sistem pembelajaran melalui online atau yang biasa dikenal dengan e-learning.

Sekarang ini e-learning telah banyak mengalami perkembangan baik dari segi model dan fasilitas/fitur pembelajaran berbasis ICT seperti: CBT (Computer Baseb Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Enviroment). Desktop Vidieoconferencing) dan sebagainya. Sedangkan model terbaru yang saya alami dan ikuti sepengetahuan saya yaitu LMS (Learning Managenen System) ini sudah dalam bentuk aplikasi / software e-learning berbasis web. Jadi LMS ini sudah tergabung dengan situs situ informasi lainnya, isinya juga semakin kaya karna sudah memasukkan multimedia sehingga lebih interaktif. Namun masih ada ternyata pengembangan atau model terbaru dari jenis e-learning LMS yaitu LCMS ( Learning Content Management System) yang memang merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS tersebut. LMS tidak dapat membuat dan memanipulasi kursus yang tidak bisa digunakan lagi konten dari satu program untuk membangun yang lain. Sedangkan LCMS, bagaimanapun juga, dapat membuat, mengelola dan tidak memberikan modul-modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan mengedit semua agian individu yang membentuk sebuah katalog pelatihan.
                Meskipun tujuan proses perubahan adalah untuk memperbaiki kemmpuan dalam menyesuaikn diri dengan perubahan lingkungan, disisi lain juga dapat meningkatkan kemapuan dalam mempertahankan identitas dan integritas individu itu sendiri. Namun setiap perubahan berpeluang menghadapi yang namanya resistensi baik individual maupun organisasional.
                Resistensi adalah ketahanan sesuatu terhadap pengaruh yang berbeda. Dapat juga dikatakan bahwa resistensi adalah penolakan atau keengganan untuk melakukan perubahan.
                Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas beberapa faktor yang menghambat terjadinya suatu perubahan. Baik hambatan atau resistensi individual maupun resistensi organisational.
Adapun beberapa keengganan individu dibawah ini sebagai berikut
11.      Kebiasaan
Adanya tanggapan dan perilaku secara berulang untuk hal yang sama, sehingga dalam merespon cara-cara yang sudahbiasa menjadi sumber resistensi meskipun perubahan itu sedikit.
22.       Keamanan
Pada faktor keamanan yang dikhawatirkan itu perubahan yang menimbulkan ketidakpstian dan berdampak negatif terhaap kelangsungan masa depannya. Karena ini menyangkut perasaan sehingga serasa perlu jaminan keamanan.
33.       Faktor Ekonomis
Perubahan akan menimbulkan keengganan apabila berakibat pada penurunan pendapatan.
4.4.      Ketakutan
Perubahan menyebabkan ketidakpastian karena adanya pertukaran atau perpindhan kepada hal hal yang belum diketahui sebelumnya sehingga mengakibatkan kekhawatiran dan ketidakamanan
55.       Kemalasan
Sedangkan keengganan organisasi sebagai berikut
1.       Kelembaman Struktural
2.       Fokus terbatas atas perubahan
3.       Kelembaman Kelompok
4.       Ancaman terhadap keahlian
5.       Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang sudah ada
6.       Ancaman terhadap alokasi SDM yang sudah ada
Perlu pula kita ketahui tentang Penghambat Kreativitas Perubahan
1.       Taat pada tradisi
2.       Stress kerja
3.       Takut gagal
4.       Membuat asumsi
5.       Berkeyakinan bahwa tidak bisa kreatif
6.       Terlalu mengandalkan logika
Dan adapun tips2 Pendorong untuk membangkitkan Kreativitas Perubahan
1.       Mengubah Mindset
2.       Melanggar tradisi
3.       Menyalurkan stress
4.       Memahami teknik pengambilan resiko
5.       Memeriksa asumsi
6.       Percaya Diri
7.       Menggunakan imajiasi dan intuisi
Demikianlah uraian faktor keengganan maupun penghambat kreativitas perubahan dan tips-tips pendorong kreativitas perubahan, saya akhiri dengan solusi resistensi bukannya merupakan sesuatu yang tidak dapat diatasi. Transparansi, komunikasi dan pengikutsertaan semua pihak yang terlibat dengan perubahan akan apat mengurangi resistensi terhadap adanya perubahan.



          Lingkungan apa pun itu akan terus menerus berubah, termasuk lingkungan keorganisasian. Sehingga organisasi juga mau tidak mau harus mengadakan perubahan-perubahan agar supaya dapat/ tetap bertahan Perubahan keorganisasian (organizational change) merupakan proses beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang lalu ataupun sekarang, menuju ke kondisi masa yang akan datang yang diinginkan guna meningkatkan efektifitasnya.

          Memanage perubahan ialah sebuah topik yang paling dekat dengan penguraian totalitas tugas seorang manajer. Hampir segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang manajer hingga tingkat tertentu berkaitan dengan implementasi perubahan. Sebagai contoh mempekerjakan seorang karyawan baru (mengubah kelompok kerja), membeli peralatan kerja (mengubah metode kerja), dan mengatur kembali titik-titik/pusat pekerjaan (mengubah arus pekerjaan) kesemuanya memerlukan pengetahuan tentang bagaimana cara memanage perubahan secara efektif. Boleh dikatakan hampir setiap kali seseorang manajer mengambil suatu keputusan, maka keputusan tersebut menyangkut tipe perubahan tertentu. Setiap manajer dalam rangka upaya memanage proses perubahan secara efektif, perlu memahami atau memiliki pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, politik keorganisasian, konflik, determinan-determinan perilaku, dan komunikasi.

Adapun tujuan perubahan organisasi :
· Meningkatkan kemampuan organisasi
· Meningkatkan peranan organisasi
· Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
· Meningkatkan daya tahan organisasi
· Mengendalikan suasana kerja

          Ada pun metode untuk menganalisis tingkat-tingkat perubahan keorganisasian yaitu dengan mempelajari tingkat-tingkat perubahan yang mencakup tingkat individu, kelompok, dan keorganisasian. Namun pada kesempatan ini kita akan membaha perubahan perilku tingkat individu. Adapun bentuk-bentuk perubahan perilaku individu yaitu
· Perubahan alamiah, seperti perubahan perilaku karena umur seseorang
· Perubahan terencana, yaitu perubahan perilaku karena ada tujuan maupun target penting yang ingin dicapai
· Keediaan untuk berubah, maksudnya yaitu perubahan perilaku karena ada kepekaan terhadap inovasi inovasi baru yang terjadi disekitarnya, misal perkembangan versi teknologi dimna tidak semua orang mampu mempelajari dan menggunakannya dengan cepat

       Selanjutnya adapun strategi perubahan Perilaku Individu. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku , dikelompokkan menjadi tiga :
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan. Misal : dengan adanya peraturan-peraturan / perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.
Strategi ini dapat berlangsung cepat akan tetapi belum tentu berlangsung lama karena perubahan perilaku terjadi tidak atau belum didasari oleh kesadaran sendiri.
2. Pemberian informasi, misal melakukan sosialisasi
3. Diskusi partisipasi. Saling memberikan informasi melalui dua ara

          Perubahan itu terus menerus terjadi dan tidak akan pernah berhenti selama manusia itu hidup. Dan perubahan itu terjadi tentunya ada yang melatar belakangi atau mendorong terjadinya perubahan tersebut. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang faktor faktor perubahan. Dimana faktor perubahan terbagi menjadi dua, yakni faktor eksternal dan faktor Internal. Faktor Eksternal berpengaruh pada Keadaan lingkungan yang bersifat dinamis dan selalu berubah. Di lain sisi, faktor perubahan berasal dari dalam organisasi itu sendiri, yang sifatnya soft karena menyangkut kepuasan, produktifitas dan konflik

          Berikut beberapa Faktor faktor pendorong perubahan menurut para pakar, untuk lebih jelasnya saya akan menguraikan dan silahkan kita sama sama menganalisis dan menemukn pebedaanya yang sebenarnya saling melengkapi :D

          Yang pertama, menurut Hussey faktor pendorong perubahan adalah Kebutuhan akan perubahan. Ia menjabarkan kebutuhan akan perubahan ini menjadi 6 faktor, yaitu sebagai berikut
1. Perubahan teknologi yang terus meningkat
2. Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global
3. Pelanggan semakin banyak tuntutan
4. Profil demografis negara berubah
5. Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut.
          Yang Kedua, Kebutuhan Perubahan Kreitner dan Kinicki yang memperhatikan bahawa kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh kekuatan external berupa dukungan pengaruh global yg menyebabkann organisasi berfikir tentang inti dan proses dari bisnis dengan nama produk dan jasa yang dihasilkan. Kekuatannya sebagai berikut
1. Karasteristik demografis
2. Kemajuan teknologi
3. Peruahan pasar
4. Tekanan sosial & Politik
Sedangkan kekuatan internalnya seperti problem/prospek SDM dan perilaku / keputusan manajerial.

           Kita bandingkan dengan kekuatan perubhan ala Greebeg dan Baron dimana dia memisahkan antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana. Dimana perubhan terencana adalah aktivitas yang dimaksudkan dan diarahkan dalam sifat dan desainnya untuk memenuhi beberapa tujuan organisasi seperti berikut
1. Perubahan dalam produk dan jasa
2. Perubahan dalam ukuran dan struktur organisasi
3. Perubahan dalam sistem administrasi
4. Introduksi teknologi baru

          Adapun perubahan yang tidak terencana yaitu pergeseran dalam aktivitas organisasi karena adanya kekuatan yg sifatnya external seperti
1. Pergeseran demografis pekerja
2. Kesenjangan kinerja
3. Peraturan pemerintah
4. Kompetensi global
5. Perubahan kondisi ekonomi
6. Kemajuan dalam teknologi

           Yang terakhir kekuatan untuk perubhan Robbins, yang mengungkapan adany 6 faktor yang merupakan kekuatan untuk perubahan, yaitu sebagai berikut:
1. Sifat tenaga kerja
2. Teknologi
3. Kejutan ekonomi
4. Persaingan
5. Kecenderungan sosial
6. Dan politik dunia.

           Itulah beberapa faktor faktor perubahan yang diungkapkan oleh beberapa pakar, namun dari kesemuanya itu inti dari penyebab perubahan yng signifikan dari beberapa pendapat pakar adalah karena adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih. Adapun sedikit pertanyaan itu mengenai apakah manajemen itu mampu mendiagnosing perubahan perubahan yang akan terjadi dan mendeteksi tantangan kedepannya? Dan kalau bisa manajemen seerti apa yang dilakukan.?


Implikasi Manajemen Global
        
           Kalau kita berbicara perubahan pasti ada yang namanya peralihan, pergeseran, penggantian dll, sehingga memungkinkan berimplikasi kepada semua aspek global, baik itu dalam bentuk positif maupun negatif. Yang perlu dipahami pertama adalah sifat perubahan itu, ada yang kompleks dan ada yang relatif. Perubahan yang bersifat relatif atau tidak mutlak ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Contoh, pada revolusi industri I sudah ditemukan mesin untuk mempermudah pekerjaan, adapun dampak positifnya yaitu mempermudah pekerjaan karena tenaga manusia sudah dibantu bahkan digantikan oleh mesin. Sedangkan dampak negatifnya yaitu banyak pegawai atau karyawan yang kehilangan pekerjaannya karena tenaganya sudah digantikan oleh mesin tersebut. Pada revolusi industri II, perubahan sudah sangat signifikn dimana mesin yang tadi masih dioperasikan oleh manusia dan menggunakan bahan bakar sekarang semua mesin rata-rata beroperaasi secara automatis yang digerakkan oleh tenaga listrik, jadi sudah tidak ada batas lagi.
            Dari perubahan yang terjadi diatas didasari oleh tiga hal yang menjadi kebangkitan kemajuan kehidupan
  1. Bahasa  Tulis (yang mengawali kemajuan kehidupan).
  2. Operasi hitung.
  3. Mesin cetak
Inilah dasar perubahan dan pengemabangan kehidupan manusia.
Welcome to My Blog

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

728x90 AdSpace

http://ho.lazada.co.id/SHD4W7?file_id=50451

- Copyright © Al-Ihsan Web Blog -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -