Beberapa perkembangan IPTEK di bidang pendidikan, adakah salah satu yang kita gunakan sekarang?
Jumat, 04 November 2016
Posted by Alim
Kemajuan Ilmu dan Teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya sekarang sudah menjadi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat memberikan dampak luas salah satunya di bidang pendidikan,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan, menurut Rosenberg (2001) yang dikutip dalam blog jessio’s blog mengatakan bahwa ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yitu
1. Dari pelatihan ke penampilan
2. Dari ruang kelas ke tempat dan dimana saja
3. Dari kertas ke online atau saluran
4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata
Berdasarkan asumsi diatas, kita telah mendapati dan mengalami proses perubahan dari kertas ke online ketika suatu instansi atau lembaga menerapkan sistem komputerisasi. Banyak hal dan manfaat dari adanya perubahan tersebut, Karena kita dapat mengakses secara mudah dan cepat dan tanpa adanya batasan jarak dengan cuman mengoperasikan gadget (komputer dan handphone) dengan berbasis jaringan internet. Sehingga siswa, mahasiswa, guru, dosen maupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan mampu melakukan sistem pembelajaran melalui online atau yang biasa dikenal dengan e-learning.
Sekarang ini e-learning telah banyak mengalami perkembangan baik dari segi model dan fasilitas/fitur pembelajaran berbasis ICT seperti: CBT (Computer Baseb Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Enviroment). Desktop Vidieoconferencing) dan sebagainya. Sedangkan model terbaru yang saya alami dan ikuti sepengetahuan saya yaitu LMS (Learning Managenen System) ini sudah dalam bentuk aplikasi / software e-learning berbasis web. Jadi LMS ini sudah tergabung dengan situs situ informasi lainnya, isinya juga semakin kaya karna sudah memasukkan multimedia sehingga lebih interaktif. Namun masih ada ternyata pengembangan atau model terbaru dari jenis e-learning LMS yaitu LCMS ( Learning Content Management System) yang memang merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS tersebut. LMS tidak dapat membuat dan memanipulasi kursus yang tidak bisa digunakan lagi konten dari satu program untuk membangun yang lain. Sedangkan LCMS, bagaimanapun juga, dapat membuat, mengelola dan tidak memberikan modul-modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan mengedit semua agian individu yang membentuk sebuah katalog pelatihan.
Resistensi Perubahan, Respon Pert.5 Manajemen Perubahan dan Pengembangan
Senin, 24 Oktober 2016
Posted by Alim
Meskipun tujuan proses perubahan adalah
untuk memperbaiki kemmpuan dalam menyesuaikn diri dengan perubahan lingkungan,
disisi lain juga dapat meningkatkan kemapuan dalam mempertahankan identitas dan
integritas individu itu sendiri. Namun setiap perubahan berpeluang menghadapi
yang namanya resistensi baik individual maupun organisasional.
Resistensi adalah ketahanan
sesuatu terhadap pengaruh yang berbeda. Dapat juga dikatakan bahwa resistensi
adalah penolakan atau keengganan untuk melakukan perubahan.
Pada kesempatan kali ini, kita
akan membahas beberapa faktor yang menghambat terjadinya suatu perubahan. Baik
hambatan atau resistensi individual maupun resistensi organisational.
Adapun beberapa
keengganan individu dibawah ini sebagai berikut
11.
Kebiasaan
Adanya tanggapan dan perilaku secara berulang untuk hal yang sama, sehingga
dalam merespon cara-cara yang sudahbiasa menjadi sumber resistensi meskipun
perubahan itu sedikit.
22.
Keamanan
Pada faktor keamanan yang dikhawatirkan itu perubahan yang menimbulkan
ketidakpstian dan berdampak negatif terhaap kelangsungan masa depannya. Karena
ini menyangkut perasaan sehingga serasa perlu jaminan keamanan.
33.
Faktor
Ekonomis
Perubahan akan menimbulkan keengganan apabila berakibat pada penurunan
pendapatan.
4.4.
Ketakutan
Perubahan menyebabkan ketidakpastian karena adanya pertukaran atau
perpindhan kepada hal hal yang belum diketahui sebelumnya sehingga
mengakibatkan kekhawatiran dan ketidakamanan
55.
Kemalasan
Sedangkan
keengganan organisasi sebagai berikut
1.
Kelembaman
Struktural
2.
Fokus
terbatas atas perubahan
3.
Kelembaman
Kelompok
4.
Ancaman
terhadap keahlian
5.
Ancaman
terhadap hubungan kekuasaan yang sudah ada
6.
Ancaman
terhadap alokasi SDM yang sudah ada
Perlu pula kita
ketahui tentang Penghambat Kreativitas Perubahan
1.
Taat
pada tradisi
2.
Stress
kerja
3.
Takut
gagal
4.
Membuat
asumsi
5.
Berkeyakinan
bahwa tidak bisa kreatif
6.
Terlalu
mengandalkan logika
Dan adapun tips2 Pendorong
untuk membangkitkan Kreativitas Perubahan
1.
Mengubah
Mindset
2.
Melanggar
tradisi
3.
Menyalurkan
stress
4.
Memahami
teknik pengambilan resiko
5.
Memeriksa
asumsi
6.
Percaya
Diri
7.
Menggunakan
imajiasi dan intuisi
Demikianlah uraian faktor keengganan maupun penghambat kreativitas perubahan dan tips-tips pendorong kreativitas perubahan, saya akhiri dengan solusi resistensi bukannya merupakan sesuatu yang tidak dapat
diatasi. Transparansi, komunikasi dan pengikutsertaan semua pihak yang terlibat
dengan perubahan akan apat mengurangi resistensi terhadap adanya perubahan.
Tingkat-tingkat Perubahan Keorganisasian (Respon Pert. 4 Manaj. Perubahan dan Pengebangan)
Senin, 17 Oktober 2016
Posted by Alim
Lingkungan apa pun itu akan terus menerus berubah, termasuk lingkungan keorganisasian. Sehingga organisasi juga mau tidak mau harus mengadakan perubahan-perubahan agar supaya dapat/ tetap bertahan Perubahan keorganisasian (organizational change) merupakan proses beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang lalu ataupun sekarang, menuju ke kondisi masa yang akan datang yang diinginkan guna meningkatkan efektifitasnya.
Memanage perubahan ialah sebuah topik yang paling dekat dengan penguraian totalitas tugas seorang manajer. Hampir segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang manajer hingga tingkat tertentu berkaitan dengan implementasi perubahan. Sebagai contoh mempekerjakan seorang karyawan baru (mengubah kelompok kerja), membeli peralatan kerja (mengubah metode kerja), dan mengatur kembali titik-titik/pusat pekerjaan (mengubah arus pekerjaan) kesemuanya memerlukan pengetahuan tentang bagaimana cara memanage perubahan secara efektif. Boleh dikatakan hampir setiap kali seseorang manajer mengambil suatu keputusan, maka keputusan tersebut menyangkut tipe perubahan tertentu. Setiap manajer dalam rangka upaya memanage proses perubahan secara efektif, perlu memahami atau memiliki pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, politik keorganisasian, konflik, determinan-determinan perilaku, dan komunikasi.
Adapun tujuan perubahan organisasi :
· Meningkatkan kemampuan organisasi
· Meningkatkan peranan organisasi
· Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
· Meningkatkan daya tahan organisasi
· Mengendalikan suasana kerja
Ada pun metode untuk menganalisis tingkat-tingkat perubahan keorganisasian yaitu dengan mempelajari tingkat-tingkat perubahan yang mencakup tingkat individu, kelompok, dan keorganisasian. Namun pada kesempatan ini kita akan membaha perubahan perilku tingkat individu. Adapun bentuk-bentuk perubahan perilaku individu yaitu
· Perubahan alamiah, seperti perubahan perilaku karena umur seseorang
· Perubahan terencana, yaitu perubahan perilaku karena ada tujuan maupun target penting yang ingin dicapai
· Keediaan untuk berubah, maksudnya yaitu perubahan perilaku karena ada kepekaan terhadap inovasi inovasi baru yang terjadi disekitarnya, misal perkembangan versi teknologi dimna tidak semua orang mampu mempelajari dan menggunakannya dengan cepat
Selanjutnya adapun strategi perubahan Perilaku Individu. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku , dikelompokkan menjadi tiga :
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan. Misal : dengan adanya peraturan-peraturan / perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.
Strategi ini dapat berlangsung cepat akan tetapi belum tentu berlangsung lama karena perubahan perilaku terjadi tidak atau belum didasari oleh kesadaran sendiri.
2. Pemberian informasi, misal melakukan sosialisasi
3. Diskusi partisipasi. Saling memberikan informasi melalui dua ara
Faktor - Faktor Perubahan (respon pert. 3 Manajemen Perubahan dan Pengembangan)
Minggu, 09 Oktober 2016
Posted by Alim
Perubahan itu terus menerus terjadi dan tidak akan pernah berhenti selama manusia itu hidup. Dan perubahan itu terjadi tentunya ada yang melatar belakangi atau mendorong terjadinya perubahan tersebut. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang faktor faktor perubahan. Dimana faktor perubahan terbagi menjadi dua, yakni faktor eksternal dan faktor Internal. Faktor Eksternal berpengaruh pada Keadaan lingkungan yang bersifat dinamis dan selalu berubah. Di lain sisi, faktor perubahan berasal dari dalam organisasi itu sendiri, yang sifatnya soft karena menyangkut kepuasan, produktifitas dan konflik
Berikut beberapa Faktor faktor pendorong perubahan menurut para pakar, untuk lebih jelasnya saya akan menguraikan dan silahkan kita sama sama menganalisis dan menemukn pebedaanya yang sebenarnya saling melengkapi :D
Yang pertama, menurut Hussey faktor pendorong perubahan adalah Kebutuhan akan perubahan. Ia menjabarkan kebutuhan akan perubahan ini menjadi 6 faktor, yaitu sebagai berikut
1. Perubahan teknologi yang terus meningkat
2. Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global
3. Pelanggan semakin banyak tuntutan
4. Profil demografis negara berubah
5. Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut.
Yang Kedua, Kebutuhan Perubahan Kreitner dan Kinicki yang memperhatikan bahawa kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh kekuatan external berupa dukungan pengaruh global yg menyebabkann organisasi berfikir tentang inti dan proses dari bisnis dengan nama produk dan jasa yang dihasilkan. Kekuatannya sebagai berikut
1. Karasteristik demografis
2. Kemajuan teknologi
3. Peruahan pasar
4. Tekanan sosial & Politik
Sedangkan kekuatan internalnya seperti problem/prospek SDM dan perilaku / keputusan manajerial.
Kita bandingkan dengan kekuatan perubhan ala Greebeg dan Baron dimana dia memisahkan antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana. Dimana perubhan terencana adalah aktivitas yang dimaksudkan dan diarahkan dalam sifat dan desainnya untuk memenuhi beberapa tujuan organisasi seperti berikut
1. Perubahan dalam produk dan jasa
2. Perubahan dalam ukuran dan struktur organisasi
3. Perubahan dalam sistem administrasi
4. Introduksi teknologi baru
Adapun perubahan yang tidak terencana yaitu pergeseran dalam aktivitas organisasi karena adanya kekuatan yg sifatnya external seperti
1. Pergeseran demografis pekerja
2. Kesenjangan kinerja
3. Peraturan pemerintah
4. Kompetensi global
5. Perubahan kondisi ekonomi
6. Kemajuan dalam teknologi
Yang terakhir kekuatan untuk perubhan Robbins, yang mengungkapan adany 6 faktor yang merupakan kekuatan untuk perubahan, yaitu sebagai berikut:
1. Sifat tenaga kerja
2. Teknologi
3. Kejutan ekonomi
4. Persaingan
5. Kecenderungan sosial
6. Dan politik dunia.
Itulah beberapa faktor faktor perubahan yang diungkapkan oleh beberapa pakar, namun dari kesemuanya itu inti dari penyebab perubahan yng signifikan dari beberapa pendapat pakar adalah karena adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih. Adapun sedikit pertanyaan itu mengenai apakah manajemen itu mampu mendiagnosing perubahan perubahan yang akan terjadi dan mendeteksi tantangan kedepannya? Dan kalau bisa manajemen seerti apa yang dilakukan.?
Respon Pert. 2 Manajemen Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Senin, 26 September 2016
Posted by Alim
Implikasi Manajemen Global
Kalau kita berbicara perubahan pasti ada
yang namanya peralihan, pergeseran, penggantian dll, sehingga memungkinkan
berimplikasi kepada semua aspek global, baik itu dalam bentuk positif maupun
negatif. Yang perlu dipahami pertama adalah sifat perubahan itu, ada yang
kompleks dan ada yang relatif. Perubahan yang bersifat relatif atau tidak
mutlak ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Contoh, pada revolusi
industri I sudah ditemukan mesin untuk mempermudah pekerjaan, adapun dampak
positifnya yaitu mempermudah pekerjaan karena tenaga manusia sudah dibantu
bahkan digantikan oleh mesin. Sedangkan dampak negatifnya yaitu banyak pegawai
atau karyawan yang kehilangan pekerjaannya karena tenaganya sudah digantikan
oleh mesin tersebut. Pada revolusi industri II, perubahan sudah sangat
signifikn dimana mesin yang tadi masih dioperasikan oleh manusia dan
menggunakan bahan bakar sekarang semua mesin rata-rata beroperaasi secara
automatis yang digerakkan oleh tenaga listrik, jadi sudah tidak ada batas lagi.
Dari
perubahan yang terjadi diatas didasari oleh
tiga hal yang menjadi kebangkitan kemajuan kehidupan
- Bahasa Tulis (yang mengawali kemajuan kehidupan).
- Operasi hitung.
- Mesin cetak